20 Years of Nothing (v. 1.0)

Pada akhir 1998, Gamelanoink terbentuk di daerah Bekasi sebagai sebuah kelompok musik streetpunk yang masih aktif hingga saat ini. Kata ‘gamelan’ berasal dari akronim (kelas) Tiga Sembilan—kelas 3 SMP saat itu dikelompokkan dengan subnomor, dengan rata-rata isi siswa per kelas adalah 30-46 orang. Sedangkan ‘oink’ adalah gabungan dari Oi! dan Punk. Saat ini, hanya dua pemain yang masih bertahan dari awal, sisanya silih berganti. Mereka telah menghasilkan dua album dan beberapa single, termasuk lagu pertama mereka yang tak sempat rilis, berjudul “No Security”, yang mempertanyakan ke mana polisi saat itu (1998). Album ketiga mereka direncanakan akan rilis tahun depan (2019). 20 tahun berselang, sebagian dari personel Gamelanoink telah berkeluarga dan bekerja layaknya sebagian besar manusia yang bertahan hidup di kota-kota besar. Pertanyaan pun muncul, selama 20 tahun ini, apa yang telah terjadi?

Karya ini membahas perjalanan Gamelanoink sebagai kelompok musik, dan bagaimana individu di dalamnya menjalani hidupnya seperti biasa sembari sesekali bermain musik dan membuat lagu. Seperti proses pembuatan buku, saya akan meneliti narasi kecil Gamelanoink melalui wawancara-wawancara di sela-sela kesibukan mereka yang sulit ditemui, di antaranya mengumpulkan arsip visual yang dimiliki oleh Gamelanoink, serta teks-teks yang dibuat sepanjang perjalanan band ini. Keseluruhan hasil riset ini dihadirkan dalam bentuk cetak digital dan dipresentasikan dengan mengaplikasikan metode yang biasa saya gunakan dalam merancang sebuah buku.

In late 1998, Gamelanoink was formed in the Bekasi area as a street punk music group that is still active today. The word ‘gamelan’ comes from the acronym of the [Kelas] Tiga Sembilan (‘3rd-grade’)—at that time, classes in junior high school were grouped with sub-numbers, with an average of each class containing 30 to 46 pupil; while ‘oink’ is a combination of Oi! and Punk. Two personnel have remained a member of the group since it was formed, while other members join in one after another, come and go. They have produced two albums and some singles, including their first song entitled “No Security” that has never released; the song is about a question of the presence of police in 1998. They plan to release the third album next year (2019). Twenty years later, some of Gamelanoink’s personnel have had families and work like the majority of people who survive in the big cities. The question arises, for the past 20 years, what has happened?

This work discusses Gamelanoink’s journey as a music group, and how its every member live their lives as usual while occasionally playing music and creating songs. Like a book-making process, I examine Gamelanoink’s petite narratives through interviews on the sidelines of their busy schedule; the method I do includes collecting visual archives owned by the Gamelanoink, and compiling all texts that were produced throughout the band’s career. The overall output of this research is presented in the form of digital print and displayed by applying the method I usually use in designing a book.


20 Years of Nothing (2018)
Teks, foto, kode QR dan kumpulan arsip dalam format cetak digital
Texts, photos, QR Codes and archive collection in the form of digital print


Foto dokumentasi karya oleh Robby Ocktavian.
Dokumentasi dan arsip foto-foto, poster/selebaran gigs, teks biografi, lirik-lirik lagu Gamelanoink diperoleh dari Tookskull dari koleksi Gamelanoink.

Tentang Gamelanoink

Teks oleh Tookskull.


Perjalanan band Hardcore Punk Jalanan dari kota Patriot ini dimulai pada akhir tahun 1998 beberapa bulan setelah kerusuhan melanda hebat negeri ini. Lima anak SMP yang miskin bakat namun kaya akan semangat dan telah terkontaminasi oleh kenakalan The Casualties, The Partisans, Sexy Pig, Error Crew, Out Of Control dan sederetan band Oi!/Streetpunk 70 s/d 90-an Internasional bahkan lokal, lini pertama mereka saat itu adalah Tukul (Vokal), Reza (Gitar), Lungu (Bass), Harry (Gitar), Amoy (Drum). Berminggu-minggu latihan di studio sewaan mengantarkan mereka pada pertunjukan pertama mereka di acara perpisahan sekolah.

Pertengahan tahun 1999 Harry (Gitar) dan Lungu (Bass) digantikan oleh Ocem (Bass), Econk (Gitar) diikuti Mario berduet dengan Tukul di lini vokal, 1999 – 2001 mereka cukup aktif untuk bermain pada berbagai gig lokal di Bekasi dan sekitarnya. Tahun 2001 Econk keluar untuk bekerja, dan pada secara bersamaan juga untuk pertama kalinya mereka masuk studio rekaman untuk merekam 2 nomor seperti Alcohol Invasion & Keep Spirit untuk sebuah proyek album kompilasi, “Together As One #1”, yang diproduksi dalam format kaset di rilis bulan April 2001 oleh Cherry Records. Kompilasi tersebut walau hanya terjual di angka 300 keping namun mendapat sambutan yang cukup baik di Bekasi, dan sebuah stasiun radio komunitas Side X FM.

Awal tahun 2002 mereka kembali ke studio merekam 9 lagu untuk sebuah proyek debut mini album mereka “Our Own Way ep” yang dirilis dalam format kaset pada bulan Agustus 2002 oleh Cherry Records dan terjual pada angka 350 keping. Tahun ini merupakan masa sulit untuk mereka karena Reza meninggalkan band untuk kuliah di Kalimantan, namun perjalanan tak berakhir disini Boy menggantikan posisi Reza dan menemani band ini untuk kembali menghantam kota Bekasi dan sekitarnya, dan memulai pertunjukan di beberapa luar kota seperti daerah Anjatan, Tegal, dan Purwokerto.

Tahun 2003 mereka kembali merekam Who Cares untuk sebuah proyek album kompilasi “Total Fuckin Pogo”, yang dirilis oleh salah satu label dari Jakarta, Stay Punk Records pada tahun 2006, beberapa bulan setelah rekaman hit single mereka Mario hengkang dari band. Awal tahun 2004 mereka kembali merekam 14 lagu untuk sebuah proyek debut album “Patriot City Punk Rock”.
Tahun 2005 Reza kembali ke band, Amunisi terisi penuh dan lima pemuda dari kota Patriot ini mulai mendapat sambutan hangat di Scene HC/Punk/Skins Jakarta, mereka mulai menyerang Jakarta dengan tampil bersama band-band Oi!/Streetpunk papan atas seperti Septictank, Out Of Control, Error Crew, The Sabotage, Anti Squad, The End, DOM 65 di berbagai gig seperti “Tomorrow Belong To Us”, “Banned From The Past”, “Stay Punk”, “Holiday In The Sun”, “Ruck N’ Raw” dan berbagai gig lainnya. November 2005 Boy meninggalkan band untuk bekerja ke Pekanbaru, Riau.

Malam tahun baru 2006 debut album mereka “Patriot City Punk Rock” yang dirilis dalam bentuk pro-print cd oleh Toxic Noise Records dan terjual sebanyak 400 keping, setelah itu mereka juga ikut serta dalam sebuah proyek album kompilasi “Together For Have Fun” yang dirilis oleh salah satu label dari Jakarta Timur, Warjay Records. Semangat semakin membara April – Mei 2006 mereka melakukan akustik tour ke berbagai tongkrongan di sekitar Bekasi dan Jakarta, dan terhenti pada pertengahan Mei 2006 karena mereka mendapat kesempatan untuk tampil di luar pulau Jawa, Kota Pontianak, Kalimantan Barat bersama band-band dari kota tersebut seperti Jerones 343, Bloody Act Of Terror, Tahanan 252, dan banyak lagi. Pertunjukan mereka di kota yang dilalui garis kathulistiwa tersebut pun mendapat sambutan yang cukup hangat disana.

Masih di pertengahan 2006 Stay Punk Records merilis sebuah album kompilasi band-band Streetpunk dari Indonesia dan beberapa band Streetpunk dari Eropa seperti Sexy Pig, Septictank, The Sabotage, Out Of Control, The Raws, GamelanOink, Rejected Youth (Jerman), Freboiter (Jerman), Anti-Dote (Belanda), Disturbance (Belanda), Mad Pigs (Rep. Ceko), dan Deadline (Inggris), “Total Fuckin Pogo”. Oktober 2006 salah satu pionir DIY Punk Label dari Jakarta, Movement Records merilis ulang album kedua mereka “Patriot City Punk Rock” dalam format kaset dan bulan November 2006 mereka berkesempatan untuk menjadi salah satu band pembuka pada rentetan tour kedua band D-beat Raw Punk dari negeri panser Jerman, Cluster Bomb Unit.

Setelah debut album mereka di rilis ulang oleh Movement Records kota Jakarta bagaikan rumah kedua mereka setelah Bekasi, Awal 2007 Boy kembali ke kampung halaman dan mereka berkesempatan satu panggung bersama band-band rilisan Movement Records dalam gig “Making Punk Move Again”, serta banyak lagi beberapa gig di beragam venue di Jakarta dan sekitarnya. Pertengahan 2007 lagi-lagi mereka ikut serta dalam sebuah proyek album kompilasi “Terakreditasi” yang dirilis dalam format pro-print CD oleh Lovely Crew Music. Pada November 2007 mereka menjadi salah satu band pembuka dari rangkaian tour band D-beat Punk asal Inggris, War All The Time di kampung halaman mereka di Bekasi.

Pada awal tahun 2008 mereka berkesempatan menjadi salah satu band pembuka pada “Axis Of Evil Tour 2008” band D-beat Punk seperti Never Built Ruins (Jerman), dan Apparatus (Malaysia), April 2008 mereka tampil bersama band-band Oi!/Streetpunk dari berbagai daerah seperti Opressionhead (Bandung), G-squad (Semarang), Human Chaos (Yogyakarta), dan Begundal Lowokwaru (Malang) di Kota Semarang, kembali ke Bekasi untuk beberapa pertunjukan di Jakarta dan sekitarnya serta sebuah proyek kompilasi “All Sound Parade”, yang dirilis dalam format CD pada September 2008 oleh salah satu label dari Jakarta Timur Working Class Records. Pertengahan 2008 Boy (Gitar) keluar dari band.

Pada 23 Desember 2008, mereka membuat “10TH Anniversary Show” mereka sebagai bentuk cinta dan dedikasi mereka untuk band-band Oi!/Streetpunk idola mereka dan beberapa band sejawat dari kampung halaman mereka, serta untuk HC/Punk/Skins Scene yang selama ini tak pernah berhenti memberikan Inspirasi, motivasi, semangat, cinta, persahabatan serta dukungan. Line up gig perayaan 10 tahun tersebut diisi oleh Septictank, The Raws, The Sabotage, The Borstal, Error Crew, Anti Squad, 7 Deadly Sins, Mohican Freaks, Outcast, L.R.P, Cheers Oi! & Reak Ijo, namun disayangkan malam itu 7 Deadly Sins berhalangan tampil. Gig tersebut cukup mendapatkan banyak sambutan baik dan apresiasi dari para penggiat skena HC Punk. Kurang lebih 400 lembar tiket berhasil dijual, padahan kapasitas venue kurang lebih hanya menampung 200 orang. Diperkirakan gig tersebut dihadiri lebih dari 1000 orang. Gig ini merupakan gig terakhir Ocem (Bass) bersama Gamelanoink. Juga sekaligus gig pertama Andi Kodel (Bass) yang menggantikan posisi Ocem.

Awal tahun 2009, mereka diundang salah satu teman lama mereka untuk tampil di daerah Hargeulis, Indramayu. Bulan berikutnya untuk pertama kalinya mereka diundang untuk pertunjukkan di Malang, Jawa Timur. Maret 2009 debut ep mereka Our Own Way e.p di rilis ulang oleh salah satu DIY label dari Jakarta, Antinoda 69 Production. 10 Maret 2010 Amoy (Drum) menjadi personil pertama di band yang mengakhiri masa lajangnya. Pada tahun ini seluruh personil mulai sibuk dengan pekerjaan masing-masing, aktivitas band pun mulai menjadi nomor dua. Pertengahan 2010 mereka berkesempatan untuk tampil di Surabaya.

2011-2012 aktivitas band relatif mulai turun. Dalam rentang tahun itu hanya main beberapa gig sekitar Jabodetabek. Pertengahan 2012 Reza (Guitar) masuk penjara karena kasus narkoba. Rendi masuk menggantikan sementara di posisi gitar dan menemani band untuk main beberapa gig. Menjelang akhir 2013 Reza keluar dari penjara, dan kembali ke band dan Setelah beberapa gig mereka kembali mematangkan materi-materi lagu yang terbengkalai sejak album terakhir, “Patriot City Punk Rock” rilis. 12 Oktober 2013 Tukul (Vokal) menikah.

November – Desember 2014 mereka kembali ke studio rekaman untuk merekam 9 lagu baru dan 1 lagu dari G.B.H (Inggris) di RAK Audio Lab studio milik Rendi. Awal 2015 mereka kembali bermain kembali ke luar kota ke daerah Balongan, Indramayu. Pada bulan Februari 2015 Our Own Way e.p di rilis ulang kembali oleh salah satu DIY label dari Bekasi, Punktipangtipung Records. April 2015 mereka membuat sebuah gig reuni bersama Cherry Bois, salah satu. Tongkrongan Punk & Skinhead di Bekasi. Pada bulan Juni mereka menjadi band pembuka di gig peluncuran album ketiga  salah satu band Streetpunk legendaris dari Jakarta, Error Crew. Akhir 2015 ditutup dengan penampilan mereka pada gig Soundscream #2 di Cirebon bersama Begundal Lowokwaru (Malang), The Roots (Jakarta), Kameradz (Majalalengka), dll.

Setelah pertunjukan di Bandung, Recrust Fest aktifitas band kembali turun. Reza menghilang dari band, dia tidak muncul pada gig di Universitas Moestopo pada Maret 2016. Malam itu Akmal (The Oversuck) menggantikan posisinya. April 2016 – Agustus 2017 bisa dibilang band vakum. Tidak ada aktifitas sama sekali. Reza menghilang tanpa kabar dan tidak bisa dihubungi. Pada tahun itu Tukul (Vokal) menjadi vokalis pengganti band streetpunk dari Parung Panjang, Tangerang, Submission yang ditinggal sementara vokalisnya kerja di Korea.

Setahun lebih mati suri, menjelang akhir Agustus 2017 Gamelanoink kembali lagi aktif di gig Jabodetabek dibantu oleh Lepay (Submission) di posisi gitar. Maret 2018 Lepay vakum sementara untuk siaga kelahiran putra pertamanya. Untuk mengganti posisinya masuk Jaws (The Raws/The Stocker/Lips). April 2018 setelah 4 tahun terbengkalai akhirnya materi lagi baru mereka selesai mixing dan mastering. Rencananya kalo tidak ada aral melintang mereka akan merilis materi tersebut di akhir tahun 2018. Mei 2018 Lepay kembali lagi aktif di band, dan formasi pun full team pada sebuah gig di Bogor. Awal September 2018 salah satu seniman Jakarta, Andang Kelana mengajak mereka untuk berkolaborasi pada perhelatan pameran ICAD yang ke 9 bertema Kisah. 16 September 2018 putri pertama Andi Kodel (Bass) lahir dan menjadikan band ini resmi band Punk bapak-bapak. 20 years of nothing, but still kicking.

Diskografi :

Album:
Our Own Way (e.p) 2002 Cherry Records
Patriot City Punk Rock (L/P) 2005 Toxic Noise Records
Patriot City Punk Rock (L/P) 2006 Movement Records
Our Own Way (e.p) 2009 Antinoda 69 Production
Our Own Way (e.p) 2015 Punktipangtipung Records

Album Kompilasi:
Together As One (v/a) 2001 Cherry Records
Together For Have Fun (v/a) 2006 Warjay Records
Total Fuckin’ Pogo (v/a) 2006 Stay Punk Records
Terakreditasi (v/a) 2007 Lovely Crew Music
All Sounds Parade (v/a) 2008 Working Class Records

Patriot City Punk Rock – 2004

Who’s To Blame

Prestige

Watch Your Round

Dumb Grumbler

Stubborn Boy

Blind Alley Circle

Tacky-Lazy Bastard

An Answer Found It Self

Bored TV Soaps

Patriot City Punk Rock

Dead Set – Bureacrashit (Medley)

Strive & Survive

40 Years of Useless

Lini Masa

(On going progress)


Indramayu dan Malang

2009

Indramayu dan Malang

Awal tahun 2009, mereka berkesempatan tampil di daerah Hargeulis, dan Malang. Tidak berhenti disitu mereka terus meramaikan beragam gig dan venue di Jabotabek.

10th Anniversary Show

23/12/2008 17:00

10th Anniversary Show

Pada 23 Desember 2008, mereka membuat “10th Anniversary Show” mereka sebagai bentuk cinta dan dedikasi mereka untuk band-band Oi!/Streetpunk idola mereka dan beberapa band dari kampung halaman mereka, serta untuk HC/Punk/Skins Scene yang selama ini tak pernah berhenti memberikan Inspirasi, motivasi, semangat, cinta, persahabatan serta dukungan.

All Sound Parade

2008

All Sound Parade

Pada awal tahun 2008 mereka berkesempatan menjadi salah satu band pembuka pada “Axis Of Evil Tour 2008” band D-beat Punk seperti Never Built Ruins (Jerman), dan Apparatus (Malaysia),  April 2008 mereka tampil bersama band-band Oi!/Streetpunk dari berbagai daerah seperti Opressionhead (Bandung), G-squad (Semarang), Human Chaos (Yogyakarta), dan Begundal Lowokwaru (Malang) di Kota Semarang, kembali ke Bekasi untuk beberapa pertunjukan di Jakarta dan sekitarnya serta sebuah proyek kompilasi “All Sound Parade”, yang dirilis dalam format CD pada September 2008 oleh salah satu label dari Jakarta Timur Working Class Records.

Album kompilasi “Terakreditasi”

2007

Pertengahan 2007 lagi-lagi mereka ikut serta dalam sebuah proyek album kompilasi “Terakreditasi” yang dirilis dalam format pro-print CD oleh Lovely Crew Music. Pada November 2007 mereka menjadi salah satu band pembuka dari rangkaian tour band D-beat Punk asal Inggris, War All The Time di kampung halaman mereka di Bekasi.

penulis: Tookskull

Making Punk Move Again

2007

Making Punk Move Again

Setelah debut album mereka di rilis ulang oleh Movement Records kota Jakarta bagaikan rumah kedua mereka setelah Bekasi, Awal 2007 Boy kembali ke kampung halaman dan mereka berkesempatan satu panggung bersama band-band rilisan Movement Records dalam gig “Making Punk Move Again”, serta banyak lagi beberapa gig di beragam venue di Jakarta dan sekitarnya.

penulis: Tookskull

sumber gambar.

Salah Satu Band Pembuka Konser Cluster Bomb Unit (Jerman)

26/11/2006

Salah Satu Band Pembuka Konser Cluster Bomb Unit (Jerman)

Oktober 2006 salah satu pionir DIY Punk Label dari Jakarta, Movement Records merilis ulang debut album mereka “Patriot City Punk Rock” dalam format kaset dan bulan November 2006 mereka berkesempatan untuk menjadi salah satu band pembuka pada rentetan tour kedua band D-beat Raw Punk dari negeri panser Jerman, Cluster Bomb Unit.

penulis: Tookskull

Stay Punk Records merilis album kompilasi band-band Streetpunk Indonesia

2006

Stay Punk Records merilis album kompilasi band-band Streetpunk Indonesia

Masih di pertengahan 2006 Stay Punk Records merilis sebuah album kompilasi band-band Streetpunk dari Indonesia dan beberapa band Streetpunk dari Eropa seperti Sexy Pig, Septictank, The Sabotage, Out Of Control, The Raws, GamelanOink, Rejected Youth (Jerman), Freboiter (Jerman), Anti-Dote (Belanda), Disturbance (Belanda), Mad Pigs (Rep. Ceko), dan Deadline (Inggris), “Total Fuckin Pogo”.

penulis: Tookskull

Mario Hengkang

2006

Mario Hengkang

Pada tahun 2006, beberapa bulan setelah rekaman hit single mereka Mario hengkang dari band.

penulis: Tookskull

Debut Album: Patriot City Punk Rock

2006

Debut Album: Patriot City Punk Rock

Malam tahun baru 2006 debut album mereka “Patriot City Punk Rock” yang dirilis dalam bentuk pro-print cd oleh Toxic Noise Records dan terjual sebanyak 400 keping, setelah itu mereka juga ikut serta dalam sebuah proyek album kompilasi “Together For Have Fun” yang dirilis oleh salah satu label dari Jakarta Timur, Warjay Records. Semangat semakin membara April – Mei 2006 mereka melakukan akustik tour ke berbagai tongkrongan di sekitar Bekasi dan Jakarta, dan terhenti pada pertengahan Mei 2006 karena mereka mendapat kesempatan untuk tampil di Kota Pontianak, Kalimantan Barat bersama band-band dari kota tersebut seperti Jerones 343, Bloody Act Of Terror, Tahanan 252, dan banyak lagi. Pertunjukan mereka di kota yang dilalui garis kathulistiwa tersebut pun mendapat sambutan yang cukup hangat disana.

penulis: Tookskull

Dari Bekasi ke Jakarta

2005

Dari Bekasi ke Jakarta

Tahun 2005 Reza kembali ke band, Amunisi terisi penuh dan lima pemuda dari kota Patriot ini mulai mendapat sambutan hangat di Scene HC/Punk/Skins Jakarta, mereka mulai menyerang Jakarta dengan tampil bersama band-band Oi!/Streetpunk papan atas seperti Septictank, Out Of Control, Error Crew, The Sabotage, Anti Squad, The End, DOM 65 di berbagai gig seperti “Tomorrow Belong To Us”, “Banned From The Past”, “Stay Punk”, “Holiday In The Sun”, “Ruck N’ Raw” dan berbagai gig lainnya. November 2005 Boy meninggalkan band untuk bekerja ke Pekanbaru, Riau.

penulis: Tookskull

Patriot City Punk Rock

2004

Patriot City Punk Rock

Awal tahun 2004 mereka kembali merekam 14 lagu untuk sebuah proyek debut album “Patriot City Punk Rock”.

sumber: Tookskull

Who Cares

2003

Who Cares

Tahun 2003 mereka kembali merekam Who Cares untuk sebuah proyek album kompilasi “Total Fuckin Pogo”, yang dirilis oleh salah satu label dari Jakarta, Stay Punk Records.

Debut mini album “Our Own Way (ep)”

2002

Debut mini album “Our Own Way (ep)”

Awal tahun 2002 mereka kembali merekam 9 lagu untuk sebuah proyek debut mini album mereka “Our Own Way ep” yang dirilis dalam format kaset pada bulan Agustus 2002 oleh Cherry Records dan terjual pada angka 350 keping. Tahun ini merupakan masa sulit untuk mereka karena Reza meninggalkan band untuk kuliah di Kalimantan, namun perjalanan tak berakhir disini Boy menggantikan posisi Reza dan menemani band ini untuk kembali menghantam kota Bekasi dan sekitarnya, dan memulai pertunjukan di beberapa luar kota seperti jalur pantura, Tegal, dan Purwokerto.

penulis: Tookskull

Proyek album kompilasi “Together As One #1”

2001

Proyek album kompilasi “Together As One #1”

Tahun 2001 Econk keluar untuk bekerja, dan pada secara bersamaan juga untuk pertama kalinya mereka masuk studio rekaman untuk merekam 2 nomor seperti Alcohol Invasion & Keep Spirit untuk sebuah proyek album kompilasi, “Together As One #1”, yang diproduksi dalam format kaset di rilis bulan April 2001 oleh Cherry Records. Kompilasi tersebut walau hanya terjual di angka 300 keping namun mendapat sambutan yang cukup baik di Bekasi, dan sebuah stasiun radio komunitas Side X FM.

penulis: Tookskull

Pergantian Pemain Pertama

1999

Pertengahan tahun 1999 Harry (Gitar) dan Lungu (Bass) keluar dari band dan digantikan oleh Ocem (Bass), Econk (Gitar) diikuti Mario berduet dengan Tookskull di lini vokal, 1999-2001 mereka cukup aktif untuk bermain pada berbagai gig lokal di Bekasi dan sekitarnya.

penulis: Tookskull

Penampilan pertama Gamelanoink

1998

Penampilan pertama Gamelanoink

Perjalanan band Hardcore Punk Jalanan dari kota Patriot ini dimulai pada akhir tahun 1998 beberapa bulan setelah kerusuhan melanda hebat negeri ini. Lima anak SMP yang miskin bakat namun kaya akan semangat dan telah terkontaminasi oleh kenakalan The Casualties, The Partisans, Sexy Pig, Error Crew, Out Of Control dan sederetan band Oi!/Streetpunk 70 s/d 90-an Internasional bahkan lokal, lini pertama mereka saat itu adalah Tookskull (Vokal), Reza (Gitar), Lungu (Bass), Harry (Gitar), Amoy (Drum). Berminggu-minggu latihan di studio sewaan mengantarkan mereka pada pertunjukan pertama mereka di acara perpisahan sekolah.

penulis: Tookskull

Presiden Suharto mengundurkan diri

21/05/1998 09:05

Presiden Suharto mengundurkan diri

Pengumuman disampaikan Suharto di Istana Merdeka, pukul 09.05 WIB. BJ. Habibie lalu disumpah menjadi Presiden RI ketiga

sumber.

Krisis Moneter di Indonesia

1997

Krisis Moneter di Indonesia

Melemahnya nilai mata uang rupiah membuat banyak perusahaan bangkrut, perbankan pun terkena imbas. Kredit macet membuat bank merugi. Belasan bank dilikuidasi. Masyarakat juga ‘menyerbu’ bank dan ATM untuk menarik uangnya, karena kepercayaan pada bank turun drastis.

sumber.